Rabu, 11 Maret 2009

Tranduser Panas Untuk Proses Pembuatan Gula Aren Tradisional

Proses pembuatan gula aren, pada dasarnya menggunakan parameter suhu untuk mengetahui pemasakan gula tersebut. Secara umum suatu masakan dikatakan telah siap saji pada suhu berkisar >= 100 0C. Untuk proses pembuatan gula, kami tetap pada suhu 106 0C gula aren telah matang dan siap untuk dikemasi. Pada proses pembuatan gula aren secara tradisional bisa dikatakan sangat rumit karena pembuat biasanya hanya memperkirakan gula telah matang dimasak tanpa mengetahui pada suhu berapa masakan tersebut telah matang.

Oleh karena itu, dibutuhkan tranduser sensor panas untuk mendeteksi suhu masakan gula aren. Dalam rancangan traduser ini, kami menggunakan LM 135 sebagai sensor dimana sensor ini dapat mendeteksi suhu pada interval -55 0C – 150 0C. Prinsip dasar rancangan ini kita hanya menggunakan LM 741 sebagai komparator antara 2 input dimana positip input adalah sensor dan negatif adalah tegangan referensi, yakni sebesar 3.75 V. Pada LM 135, besaran input dikonversikan dari suhu menjadi besaran tegangan, yakni 10C atau 274,16 0K sama dengan 2.74V sehingga untuk suhu 1060C dikonversikan menjadi 3.7916 V atau 3.8 V dengan error rate sebesar 0.22 %. Untuk lebih jelas, perhatikan skematik rangkaian berikut :






Gambar 1a. Rangkaian Sensor Panas


Pada rangakaian diatas, input sensor dibandingkan dengan tegangan referensi. Jika tegangan referensi Vref >= Vsensor, maka lampu sebagai indicator output tidak menyala dan sebaliknya jika Vref <= Vsensor, maka lampu akan menyala. Adapun tegangan referensi pada rangkaian diatas diset sebesar 2.79 V.

Hasil Pengujian

No.

Suhu

Kondisi Lampu

1

10oC

Mati

2

20 oC

Mati

3

30 oC

Mati

4

40 oC

Mati

5

50 oC

Mati

6

60 oC

Mati

7

70 oC

Mati

8

80 oC

Mati

9

90 oC

Mati

10

106 oC

menyala

Evaluasi Hasil Pengujian Tranduser Panas

Tabel Evaluasi

No.

Suhu (oC)

Teg. Sensor (V)

Teg. Output (V)

Kondisi Lampu

1

10oC

2.8316

0.691

Mati

2

20 oC

2.9316

0.904

Mati

3

30 oC

3.0316

1.09

Mati

4

40 oC

3.1316

1.28

Mati

5

50 oC

3.2316

1.46

Mati

6

60 oC

3.3316

1.64

Mati

7

70 oC

3.4316

1.82

Mati

8

80 oC

3.5316

2

Mati

9

90 oC

3.6316

2.18

Mati

10

106 oC

3.7916

2.53

menyala

Grafik Evaluasi

a). Tegangan Sensor vs Suhu


Vsensor~Suhu

b). Tegangan Output vs Suhu



Voutput~Suhu

Tranducer level Ketinggian Air Sungai (Saluran Terbuka)

Kebanjiran merupakan salah satu musibah yang tidak diinginkan oleh berbagai pihak. Terkadang banjir disebabkan oleh luapan air sungai yang begitu tinggi sehingga aliran dari sungai naik ke daratan. Jika keadaan air sungai, akan mengakibatkan masyarakat tidak mengetahui apakah air sungai sudah meluap atau belum sehingga jika ternyata air sungai telah meluap akibatnya masyarakat kepanikan untuk mengungsi dan bahkan ada yang tidak punya waktu lagi untuk mengungsi disebabkan rumah mereka telah kebanjira. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan transducer level air yang mendeteksi ketinggian air sungai.

Dalam rancangan ini, kami menggunakan indicator lampu sebagai deteksi ketinggian dan switch metal sebagai sensor yang diletakkan dipinggir sungai. Berikut ini skematik sederhananya :


Gambar 1b. rangakaian deteksi level air.



Gambar 1c. karikatur rangakaian deteksi level air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Mengisi Komentar, saran dan kritiknya